Jumat, 27 Maret 2015

Abon Jambrong Unia, Bukan Abon Biasa

Abon...


Jika teman-teman diberikan satu kata tentang kata Abon, apakah yang terlintas di pikiran masing-masing? Ya sudah pasti kebanyakan orang yang belum tahu jenis abon sekarang ini hanyalah ras manis dan terbuat dari daging sapi. Begitu juga dengan pemikiran saya sebelum saya mengunjungi bersama teman-teman blogger lainnya dalam rangka Blogger Hangout kemarin tgl. 26 Maret 2015 yang beralamat di Jln. Manunggal Jaya No. 40, Lebak Bulus.



Kami para blogger disambut dengan sangat baik dan ramah oleh pengusaha suami-isteri yang merintis usaha ini baru 8 bulan. Awal sambutannya kami hanya bertiga dan kami berbicara panjang lebar tentang sejarah hidup pengusaha suami-isteri tersebut. perbincangan tersebut banyak kami petik hikmahnya karena merupakan pelajaran-pelajaran hidup yang sangat berharga. Sambil menunggu teman-teman lainnya datang semakin seru perbincangan kami.


Setelah semua blogger hadir maka dimulailah acara hangout tersebut yang diawali dengan kata sambutan dari pemilik yaitu: Okto Melandana K, SE.Ak., MAppFin. Pemiliknya ini menceritakan awal sejarahnya menyukai ikan jambrong ini dimana banyak suka duka dilalui disebabkan garis tangan (menurut saya sih jalan hidup yang telah ditentukan oleh Tuhan), sehingga memberi ide kepada beliau untuk membuka usaha sendiri. Sedikit berbagi pengalaman hidup beliau adalah sering berkoloborasi dengan teman-temannya sampai sukses tetapi selalu ditinggalkan temannya bahkan ada yang menipu beliau. Jika orang ada yang dari yang tidak punya apa-apa menjadi orang yang sukses ataupun orang yang jatuh dari yang sukses menjadi tidak punya apa-apa, tetapi beliau ini bukan sekali saja mengalami hal tersebut tetapi berulang kali yang beliau sebutkan: Jatuh bangun, jatuh bangun, jatuh bangun berkali-kali. Akibat hal itulah banyak pengalaman hidup beliau membuat kepribadiannya semakin tegar dan semakin mengenal Tuhannya lebih dekat.

Lanjut ke abon-nya...

Awal dari kesukaan beliau terhadap ikan Jambrong adalah sewaktu mengerjakan proyek Apartemen di sekitaran Depok, dimana pekerja bangunan tersebut sering diberikan kepada beliau lauknya adalah ikan Jambrong. Dari situlah beliau bertemu dengan pegawainya yang sangat mengerti beliau dari sejak bangun apartemen sampai dengan saat ini. Awal idenya membuat abon inipun disebabkan karena sudah terlalu sering jatuh bangun, tetapi jatuh bangunnya karena membantu teman maka setelah merenungkan diri dan berbekal dengan kesukaan beliau terhadap ikan Jambrong ini disertai ilmunya tentang bisnis maka dicobalah mengolah ikan Jambrong tersebut. Banyak percobaan yang telah beliau lakukan sehingga menghasilkan abon Jambrong ini. Teori yang beliau pakai untuk memulai bisnis pun dijalankan yaitu: Pada awal bulan pertama dan akhir bulan ketiga lihat peminat (istilah orang bisinis adalah Market), menurut beliau bagian pertama ini telah dilaluinya. Tahap kedua yaitu distribusi atau penyaluran dimana harus dievaluasi dari awal bulan keempat sampai dengan akhir bulan keenam, beliau juga telah mengatasi hal kedua ini dengan baik. Yang ketiga adalah mitra bisnis dan pekerja dimana dievaluasi pada awal bulan ketujuh sampai dengan akhir bulan keduabelas, hal ini maih beliau maksimalkan karena bisnisnya ini masih berjalan di periode ini. Tetapi menurut beliau tahapnya sudah memuaskan. Tahap selanjutnya adalah pengembangan inovasi, kreasi dan variasi dari produk sehingga tercipta produk yang lebih menguntungkan. Pada tahap inilah keuntungan bisa dipikirkan sebanyak mungkin agar bisnis tersebut berjalan dengan baik.

Abon Jambrong ini dinamai juga berdasarkan khas nama isterinya yaitu Unia dimana yang mempunyai arti Uni Nia, isteri beliau juga seorang pengusaha yang mempunyai kemauan yang sama dengan beliau. Abon Jambrong Unia ini pun mempunyai rasa yang berbeda dari biasanya yaitu Gurih dan Asin bahkan ada yang pedas. Abon ini pun masih dalam tahap pengembangan kepada bumbu dimana sekarang masih diproduksi untuk makanan pelengkap. Berbeda dengan abon pada umumnya adalah bumbu penyedap (MSG) dan tanpa bahan pengawet sehingga jika belum dikonsumsi sebelumnya, abon ini dapat bertahan 2 bulan di dalam suhu ruangan. Jika didalam lemari pendingin / freezer dapat bertahan 3 / 4 bulan lebih. 

Harga yang ditawarkan cukup bersahabat yaitu: Reguler dengan berat 150 gram: Rp. 25.000,-/pack dan mini dengan berat 50 gram: Rp. 10.000,-/pack diluar ongkos kirim. Ingin menjadi reseller? Bisa banget... hanya dengan investasi awal Rp. 450.000,- anda mendapatkan produk Abon Jambrong Unia sebanyak 20 Pack kemasan reguler dan selanjutnya pembeliannya diharuskan minimal 6 pack untuk mendapatkan harga reseller. Keuntungan menjadi reseller berupa: 
  1. Satu harga produk (tidak termasuk ongkos kirim).
  2. Prioritas rujukan untuk pembeli terdekat dimana jika ada pembeli yang terdekat dan sewilayah maka akan dikonfirmasikan kepada reseller kecuali pembeli ingin reseller juga.
  3. Prioritas penjualan terdekat dimana jika ada pembeli maka di dahulukan yang terdekat sewilayahnya.
  4. Prioritas Promosi reseller lewat media yang dimiliki Abon Jambrong Unia
  5. Mendapatkan Banner kecil serta keranjang / tray (khusus wilayah Jakarta). Untuk banner besar bisa dibeli dan keranjang / tray bagi reseller luar kota dibeli juga bisa.

Jika berminat menjadi reseller maka dapat menghubungi nomor tertera dibawah kemasan abon atau di nomor 081283624325 dengan pin Blackberry: 7D9A0603. Masih terbuka luas untuk jadi reseller karena potensi pasarnya adalah trendsetter dunia kuliner termasuk dunia abon itu sendiri...

Oh ya Abon ini bisa menjadi oleh-oleh khas Jakarta dan Depok karena ikan Jambrong ini hanya ditemukan di daerah Jakarta dan Depok sehingga usaha reseller makanan ringan dapat menjadi peluang usaha anda dengan modal kecil. Untuk lebih jelasnya usaha rumahan Abon Jambrong Unia dapat di cek di webnya mereka: Abon Jambrong. Terimakasih.

8 komentar:

  1. Saya suka jambrong, enak soalnya. Dan baru tahu ada abon jambrong :3

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Apalagi produk barunya nanti yang di blender, jadi bumbu masakan juga ok...

      Hapus
  3. terima kasih mas tigor reviewnya, semoga selalu sukses ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakaasih mbak Ika, jangan bosan ya undang saya lagi... hahahahah

      Hapus
  4. Balasan
    1. Ya karena banyak banget pelajaran yang saya terima dari Pak Okto jadi semangat nulisnya...

      Hapus